Pengawasan Pangan Dilakukan di Pasar Santa
Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan melakukan pengawasan pangan menjelang Lebaran di Pasar Santa, Jalan Cipaku 1, Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru.
B isa berdampak buruk terhadap kesehatan
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Selatan, Mukhlisin mengatakan, pengawasan pangan ini dilakukan untuk memastikan produk makanan dan minuman yang dijual di Pasar Santai aman konsumsi.
"Untuk pengawasan pangan hari ini kita melakukan pengambilan sampel pangan seperti, tahu, mi basah, makanan olahan hingga produk perikanan," ujarnya, Senin (1/4).
Pemkot Jakpus dan BBPOM DKI Gelar Pengawasan Takjil di Johar BaruMukhlisin menjelaskan, sampel yang diambil oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta langsung dilakukan uji laboratorium.
"Berdasarkan hasil uji, ditemukan beberapa pangan seperti, tahu, mi basah, dan pacar cina yang mengandung formalin dan Rhodamin B," terangnya.
Menurutnya, bagi pedagang yang diketahui menjual produk pangan dengan kandungan zat berbahaya maka langsung diberikan teguran dan peringatan persuasif.
"Nantinya akan dilakukan penelusuran lebih lanjut produsen produk pangan itu," ungkapnya.
Ia menambahkan, bersamaan dengan pengawasan tersebut juga dilakukan pemantauan stok dan harga pangan.
"Harga komoditas pangan mulai dari beras, ayam, dan daging sapi masih stabil sejak awal Ramadan," bebernya.
Mukhlisin berharap, setelah dilakukan pengawasan dan pemantauan harga dan stok pangan ini dapat membuat animo masyarakat dalam mendapatkan pangan sebagai kebutuhan sehari-hari semakin meningkat. Sehingga, roda perekonomian berjalan dengan baik.
"Pesan saya, masyarakat harus pintar memilih kebutuhan dan tidak usah panic buying saat ada harga pangan yang terdengar naik," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BBPOM di Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar menuturkan, hari ini dilakukan pengambilan 20 sampel makanan yang diduga mengandung bahan atau zat berbahaya.
"Ada lima jenis makanan diketahui mengandung formalin dan Rhodamin B yang bisa berdampak buruk terhadap kesehatan
bila dikonsumsi," paparnya.Ia meminta Perumda Pasar Jaya dan Suku Dinas terkait untuk secara intensif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pedagang.
"Ini tanggung jawab kita bersama dalam menciptakan masyarakat yang sehat," tandasnya.